Mengapa Pesawat Bisa Terbang?
Secara logika, semua benda yang lebih berat dari udara akan jatuh, benar tidak? Buah yang jatuh dari pohonnya ataupun kamu yang jatuh dari sepeda, semua hal ini dikarenakan kamu maupun buah tersebut lebih berat dari udara. Hal ini sesuai dengan gaya gravitasi yang berlaku. Lalu bagaimana pesawat yang terbuat dari besi yang sangat berat itu bisa terbang? Pesawat komersial seperti Boeing 777 memiliki berat bersih berkisar 134,8 ton hingga 167,8 ton. Setelah ditambah bahan bakar, bagasi, penumpang dan hal lainnya yang dibutuhkan, berat pesawat tentunya akan bertambah, dan berat maksimum sebuah pesawat seperti Boeing 777 untuk terbang mulai dari 247,2 ton sampai 351,5 ton. Tidak boleh lebih berat dari itu ya, karena dapat berbahaya selama penerbangan. Lalu dengan beban dan bobot seperti itu, bagaimana mungkin pesawat bisa terbang ya?
Sejarah pesawat
Pesawat yang pertama kali berhasil terbang, adalah karya dari tangan dua orang bersaudara bernama Wilbur dan Orville Wright. Penemuan menakjubkan ini berhasil terbang selama empat kali penerbangan jarak pendek pada tahun 1903 di Kitty Hawk. Pesawat ini dapat terbang dikarenakan, bentuk sayap pesawat yang sedikit melengkung yang kemudian disebut Aerofoil. Bentuk sayap pesawat yang seperti ini, hingga kini masih terus digunakan oleh pesawat modern, namun didesain sedemikian rupa untuk mempermudah pesawat saat terbang. Setelah penemuan oleh kakak beradik ini, inovasi dan pengembangan terhadap teknologi pesawat terbang terus dilakukan hingga menjadi seperti sekarang.
Pesawat pertama di dunia yang diterbangkan oleh kaka beradik Wright
Apa penyebab pesawat bisa terbang?
Untuk bisa terbang dan mengudara, pesawat melibatkan 4 macam gaya, yaitu (1) Gaya Angkat (Lift) yang mengangkat pesawat ke atas, (2) Gaya Gravitasi, yang menciptakan bobot dan membuat pesawat tetap di tanah, (3) Gaya Hambat (Drag) yang menghambat pesawat untuk maju ke depan, dan (4) Gaya Dorong (Thrust) yang dihasilkan dari mesin pesawat yang membuat pesawat dapat maju. Pesawat yang berdiam diri atau yang sedang terparkir di bandara dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya dari berbagai arah yang tercipta dari molekul-molekul udara.
Kemudian, untuk bisa terbang pesawat membutuhkan Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya gravitasi. Gaya dorong (Thrust) pesawat yang dihasilkan oleh mesin pesawat, yang membuat pesawat melaju dengan kecepatan tertentu. Hal ini menghasilkan gaya Aerodinamik pada sayap. Bentuk sayap yang agak melengkung atau Aerofoil, memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya lebih besar dari pada bagian bawah pesawat, karena adanya aliran udara dengan kecepatan berbeda di bagian atas dan bawah pesawat. Hal ini mengacu pada hukum Newton III, tentang aksi dan reaksi. Aliran udara yang melewati sayap yang melengkung membuat udara terdorong ke bawah yang menimbulkan reaksi daya dorong ke atas dengan besar yang sama besar.
Bagaimana cara pesawat bergerak maju?
Untuk dapat terus maju ke depan, pesawat dibantu oleh mesin yang menghasilkan gaya dorong besar, baik oleh mesin baling-baling, jet, ataupun roket. Mesin pesawat berfungsi untuk menyedot udara dan mendorongnya ke belakang. Pesawat dapat menyedot 57 juta liter udara dalam sekali sedot. Udara ini kemudian diubah menjadi tenaga untuk mendorong pesawat maju ke depan.
No comments:
Post a Comment